Sudah beberapa hari ini hujan mulai terus mengguyur Kota Bogor. Hal ini mengingatkan saya ke 8 tahun silam, tahun-tahun dimana saya menempuh pendidikan di SMA. Ntah kenapa tiba-tiba saya kangen masa-masa itu, masa-masa dengan penuh kegiatan, kumpul bareng temen-temen, dan tentunya membangun Pasdasa Muda yang baru seumur jagung. Mungkin karena beberapa hari yang lalu, tepatnya hari Sabtu, 29 Oktober 2011, saya baru saja menyempatkan diri untuk melihat adik-adik Pasdasa Muda yang berjuang di Lomba Ketangkasan Pengibaran Bendera (LAKBAN) yang diselenggaarakan oleh pengurus Forum Komunikasi Paskibra Sekolah Kota Bogor (FKPSKB),walaupun sayang, saya tidak bisa menyaksikannya langsung, karena saya baru saja pulang Interview dari Jakarta.. Waktu itu saya serasa bernostalgia, bertemu orang-orang "penggila" paskibra.
Entah kenapa, saya pun masih heran, kenapa sampai saat ini saya masih saja kangen dan tertarik untuk kegiatan yang satu ini. Mungkin karena terlalu banyak kenangan, cerita sedih dan senang bareng temen-temen
bahkan sejak saya SMP, dan saya liat, begitupun orang-orang lain yang saya lihat di lingkungan Plaza Balaikota Bogor.
Senang rasanya bisa bertemu adik-adik kelas, baik itu yang udah lulus maupun yang masih sekolah dan merupakan ujung tombak penerus organisasi Pasdasa Muda saat ini. Dalam raut wajah mereka tersimpan harapan yang besar untuk bisa menorehkan prestasi yang mereke impikan. Sambil menunggu pengumuman hasil lomba, seperti biasa kami-pun berkumpul di teras mesjid Balkot... Disana kita banyak cerita, bercanda, ditambah sekarang saling menggombal (*maklum pengaruh trend terkini yang sedang marak di televisi) dan akhirnya saya pun ikut-ikutan untuk menggombal, berikut gombalan saya yang katanya dahsyat..(haha..)
"Neng... abang ga takut kalo matahari berhenti bersinar.."
Oh ya bang,, kenapa emang?
"Karena, abang paling takut kalo pancaran sinar mata eneng berhenti menyinari hati abang..." Jiiiaaah....
Memang komedi gombal menggombal seperti ini sedang "hits" di masyarakat, sampe-sampe ada acara TV khusus yang menyajikan acara ini..
Oke, kembali ke topik. Saya pun menyempatkan diri untuk melihat peserta lain yang tampil (waktu itu Pasdasa Muda mendapat no urut tampil ke 6, dari 12 peserta). Saya pun sempat melihat beberapa SMA lain yang sedang tampil.. Hmm,,,, yang saya lihat, mereka tampil cukup baik, sayang saya tidak bisa membandingkan dengan penampilan pasdasa, karena saya tidak menyaksikan langsung ketika tim dari pasdasa tampil.
Dan akhirnya,, setelah menunggu cukup lama, kira-kira pukul 19.00 acara upacara penutupan sekaligus pengumuman pemenang pun dilakukan. Hmm,, saya melihat pancaran mata penuh harapan dari anggota pasuka Pasdasa Muda yang saat itu tampil,atau mungkin juga semua pasukan yang hari itu bertanding... Setalah dibacakan urutan pemenang untuk tingkat SMP, saatnya pengumuman untuk tingkat SMA dilakukan, Namun sayang, kali ini Pasdasa Muda tidak mendapatkan hasil seperti yang diharapkan.
Pasdasa muda pulang dengan tanpa membawa gelar. Sesaat itu pula, saya melihat raut wajah kecewa dari anak-anak Pasdasa, bahkan beberapa ada yang meneteskan air mata.
Memang sudah beberapa tahun terakhir prestasi Pasdasa Muda di ajang lomba kepaskibraan menurun drastis. Prestasi terakhir adalah ketika tahun lalu (baca: 2010) berhasil membawa piala Juara 3 sekaligus pengibar terbaik pada ajang yang sama yaitu LAKBAN. Saya pun berusaha menghibur dan meyakinkan mereka untuk terus berjuang meraih cita-cita dan harapan yang saat ini belum mereka dapatkan. Namun, justru dibenak saya, selalu terbesit rasa semangat sekaligus penasaran, Kapan ya Pasdasa Bisa menunjukaan Prestasi terbaiknya di ajang lomba Paskibra di Kota Bogor.
Tentu itu menjadi pekerjaan rumah bagi kita semua (anggota, pengurus, dan tentu para alumni).
Dari pengamatan saya terhadap perkembangan pasdasa muda, saya ingin menuangkan catatan masalah yang dihadapi oleh organisasi kita ini (paling tidak dari sudut pandang saya)
1. Kurangnya sumber daya manusia
Saya pikir, masalah ini adalah masalah klasik, bahkan sejak pasdasa didirikan, memang tidak begitu
banyak anggota yang memiliki dedikasi yang tinggi. Hal ini merupakan faktor penting, mengingat organisasi kepaskibraan justru memerlukan banyak sumber daya manusia untuk bisa mengikuti ajang-ajang perlombaan. Faktanya memang kecenderungan minat "anak-anak" SMA jaman sekarang tidak terlalu besar untuk Paskibra, karena mungkin identik dengan panas-panasan, item, dll. Terus terang, untuk masalah ini saya belum punya solusi, mungkin rekan-rekan pembaca yang budiman bisa memberi pendapat dan masukan?
2. Menurunnya tingkat perhatian dari Sekolah
Hal ini juga saya rasakan betul, bahkan saya cukup miris melihat respon dan perhatian sekolah kepada Pasdasa Muda. Mungkin hal ini juga wajar adanya karena memang beberapa tahun terakhir pasdasa tidak menunjukkan prestasi yang baik.
Faktor lain yang saya tangkap adalah, sekolah terkadang merasa terganggu dengan kegiatan-kegiatan pasdasa yang sering kali mengganggu waktu sekolah (sebenarnya hal ini juga merupakan masalah klasik yang kita temui sejak dulu).
Sempat terpikir oleh saya, bisa tidak ya anggota Pasdasa menunjukkan prestasinya baik akademik maupun non akademik, sehingga tidak ada lagi alasan untuk pihak sekolah menganggap kegiatan Pasdasa sebagai kegiatan yang mengganggu.
Saya jadi teringat film "Coach Carter" yang pernah saya tonton. Dalam film itu diceritakan seorang pelatih basket yang hendak meningkatkan prestasi basket sekolahnya, menerapkan "kontrak" bagi anak asuhnya. Beberapa isi kontraknya yang saya ingat adalah mereka harus memiliki nilai rata-rata tertentu (saya tidak hapal) untuk pelajaran di kelas, harus duduk dibarisan paling depan di kelas, dan mengenakan dasi pada saat hari pertandingan. Banyak masalah memang yang ditemui oleh pelatih itu, namun akhirnya anak asuhnya bisa mengalahkan lawan-lawannya. Namun, ternyata prestasi minimun yang disyaratkan belum dipenuhi oleh anak-anak asuhnya, sehingga Ia memutuskan menghentikan kegiatan latihan dan beberapa pertandingan, dan menggantinya dengan kegiatan belajar di perpustakaan.
Saya pengen Pasdasa seperti ini. Saya pengen setiap anggota pasdasa punya dedikasi dan motivasi untuk berbuat yang terbaik untuk prestasi akademiknya (karena itu kewajiban utama mereka), tetapi mereka juga perlu kegiatan organisasi untuk mengasah softskill mereka dan saya ingin mereka juga berprestasi di organisasi....
Bisakah itu semua terjadi? kita akan membahasnya lebih dalam pada postingan saya selanjutnya..
Hatur Nuhun....
ditulis di Bogor, 31 Oktober 2011 pukul 18:36
Sedikit nostalgia.... Kapan ya kita begini lagi....
Entah kenapa, saya pun masih heran, kenapa sampai saat ini saya masih saja kangen dan tertarik untuk kegiatan yang satu ini. Mungkin karena terlalu banyak kenangan, cerita sedih dan senang bareng temen-temen
bahkan sejak saya SMP, dan saya liat, begitupun orang-orang lain yang saya lihat di lingkungan Plaza Balaikota Bogor.
Senang rasanya bisa bertemu adik-adik kelas, baik itu yang udah lulus maupun yang masih sekolah dan merupakan ujung tombak penerus organisasi Pasdasa Muda saat ini. Dalam raut wajah mereka tersimpan harapan yang besar untuk bisa menorehkan prestasi yang mereke impikan. Sambil menunggu pengumuman hasil lomba, seperti biasa kami-pun berkumpul di teras mesjid Balkot... Disana kita banyak cerita, bercanda, ditambah sekarang saling menggombal (*maklum pengaruh trend terkini yang sedang marak di televisi) dan akhirnya saya pun ikut-ikutan untuk menggombal, berikut gombalan saya yang katanya dahsyat..(haha..)
"Neng... abang ga takut kalo matahari berhenti bersinar.."
Oh ya bang,, kenapa emang?
"Karena, abang paling takut kalo pancaran sinar mata eneng berhenti menyinari hati abang..." Jiiiaaah....
Memang komedi gombal menggombal seperti ini sedang "hits" di masyarakat, sampe-sampe ada acara TV khusus yang menyajikan acara ini..
Oke, kembali ke topik. Saya pun menyempatkan diri untuk melihat peserta lain yang tampil (waktu itu Pasdasa Muda mendapat no urut tampil ke 6, dari 12 peserta). Saya pun sempat melihat beberapa SMA lain yang sedang tampil.. Hmm,,,, yang saya lihat, mereka tampil cukup baik, sayang saya tidak bisa membandingkan dengan penampilan pasdasa, karena saya tidak menyaksikan langsung ketika tim dari pasdasa tampil.
Dan akhirnya,, setelah menunggu cukup lama, kira-kira pukul 19.00 acara upacara penutupan sekaligus pengumuman pemenang pun dilakukan. Hmm,, saya melihat pancaran mata penuh harapan dari anggota pasuka Pasdasa Muda yang saat itu tampil,atau mungkin juga semua pasukan yang hari itu bertanding... Setalah dibacakan urutan pemenang untuk tingkat SMP, saatnya pengumuman untuk tingkat SMA dilakukan, Namun sayang, kali ini Pasdasa Muda tidak mendapatkan hasil seperti yang diharapkan.
Pasdasa muda pulang dengan tanpa membawa gelar. Sesaat itu pula, saya melihat raut wajah kecewa dari anak-anak Pasdasa, bahkan beberapa ada yang meneteskan air mata.
Memang sudah beberapa tahun terakhir prestasi Pasdasa Muda di ajang lomba kepaskibraan menurun drastis. Prestasi terakhir adalah ketika tahun lalu (baca: 2010) berhasil membawa piala Juara 3 sekaligus pengibar terbaik pada ajang yang sama yaitu LAKBAN. Saya pun berusaha menghibur dan meyakinkan mereka untuk terus berjuang meraih cita-cita dan harapan yang saat ini belum mereka dapatkan. Namun, justru dibenak saya, selalu terbesit rasa semangat sekaligus penasaran, Kapan ya Pasdasa Bisa menunjukaan Prestasi terbaiknya di ajang lomba Paskibra di Kota Bogor.
Tentu itu menjadi pekerjaan rumah bagi kita semua (anggota, pengurus, dan tentu para alumni).
Dari pengamatan saya terhadap perkembangan pasdasa muda, saya ingin menuangkan catatan masalah yang dihadapi oleh organisasi kita ini (paling tidak dari sudut pandang saya)
1. Kurangnya sumber daya manusia
Saya pikir, masalah ini adalah masalah klasik, bahkan sejak pasdasa didirikan, memang tidak begitu
banyak anggota yang memiliki dedikasi yang tinggi. Hal ini merupakan faktor penting, mengingat organisasi kepaskibraan justru memerlukan banyak sumber daya manusia untuk bisa mengikuti ajang-ajang perlombaan. Faktanya memang kecenderungan minat "anak-anak" SMA jaman sekarang tidak terlalu besar untuk Paskibra, karena mungkin identik dengan panas-panasan, item, dll. Terus terang, untuk masalah ini saya belum punya solusi, mungkin rekan-rekan pembaca yang budiman bisa memberi pendapat dan masukan?
2. Menurunnya tingkat perhatian dari Sekolah
Hal ini juga saya rasakan betul, bahkan saya cukup miris melihat respon dan perhatian sekolah kepada Pasdasa Muda. Mungkin hal ini juga wajar adanya karena memang beberapa tahun terakhir pasdasa tidak menunjukkan prestasi yang baik.
Faktor lain yang saya tangkap adalah, sekolah terkadang merasa terganggu dengan kegiatan-kegiatan pasdasa yang sering kali mengganggu waktu sekolah (sebenarnya hal ini juga merupakan masalah klasik yang kita temui sejak dulu).
Sempat terpikir oleh saya, bisa tidak ya anggota Pasdasa menunjukkan prestasinya baik akademik maupun non akademik, sehingga tidak ada lagi alasan untuk pihak sekolah menganggap kegiatan Pasdasa sebagai kegiatan yang mengganggu.
Saya jadi teringat film "Coach Carter" yang pernah saya tonton. Dalam film itu diceritakan seorang pelatih basket yang hendak meningkatkan prestasi basket sekolahnya, menerapkan "kontrak" bagi anak asuhnya. Beberapa isi kontraknya yang saya ingat adalah mereka harus memiliki nilai rata-rata tertentu (saya tidak hapal) untuk pelajaran di kelas, harus duduk dibarisan paling depan di kelas, dan mengenakan dasi pada saat hari pertandingan. Banyak masalah memang yang ditemui oleh pelatih itu, namun akhirnya anak asuhnya bisa mengalahkan lawan-lawannya. Namun, ternyata prestasi minimun yang disyaratkan belum dipenuhi oleh anak-anak asuhnya, sehingga Ia memutuskan menghentikan kegiatan latihan dan beberapa pertandingan, dan menggantinya dengan kegiatan belajar di perpustakaan.
Saya pengen Pasdasa seperti ini. Saya pengen setiap anggota pasdasa punya dedikasi dan motivasi untuk berbuat yang terbaik untuk prestasi akademiknya (karena itu kewajiban utama mereka), tetapi mereka juga perlu kegiatan organisasi untuk mengasah softskill mereka dan saya ingin mereka juga berprestasi di organisasi....
Bisakah itu semua terjadi? kita akan membahasnya lebih dalam pada postingan saya selanjutnya..
Hatur Nuhun....
ditulis di Bogor, 31 Oktober 2011 pukul 18:36
Sedikit nostalgia.... Kapan ya kita begini lagi....